Kisah dimulai saat Baek Seung Jo berada ditaman. Dia mencium harumnya bunga.
Tapi perhatiaannya teralihkan oleh sesosok gadis, Oh Ha Ni yang tengah tertidur dibawah pohon.
Seung Jo menghampirinya dan mencium bibir Ha Ni. Saat Ha Ni terbangun dia merasakan sesuatu yang terjadi.
Ha Ni melihat seekor kuda putih yang mulus dan mengikuti kemanapun kuda itu pergi.
Kuda itu menghilang, Ha Ni melihat Seung jo sedang berdiri dihadapannya. Seung Jo memajukan wajahnya hendak mencium Ha Ni lagi. Ha Ni pun sudah menyorongkan bibirnya, Namun semua itu hanya….mimpi.
Ha Ni terbangun dari tidurnya dan terburu-buru pergi kekelas karena bel berbunyi dan meninggalkan buku gambarnya, Ha Ni kembali lagi untuk mengambil bukunya.
Didalam kelas Ha Ni masih memikirkan mimpinya tadi, ibu Guru Song Kang Yi menggoda Ha Ni “Oh Ha Ni apa yang sedang kamu pikirkan pagi ini?” sementara itu Boong Joon Gu memandangi Ha Ni dari belakang. Guru Song kembali berkata “apakah kalian tahu betapa sulitnya menjadi seorang guru senior?”
Ha Ni bersama teman-temannya sedang berada di kantin mereka sedang membicarakan mengenai nilai-nilai mereka yang selalu berada di bawah.
Min Ah : “pembangunan rumahmu sudah selesaikan? kau tidak akan mengadakan pesta panas dirumah?”
Ha Ni : “aku belum bisa membereskan semuanya, karena ayahku pulang terlambat setiap hari, aku juga terlambat sampai rumah”
Joo Ri : “Berikan pada Bong Joon Gu sja, aku lihat tadi dia melihatmu seperti ini (Joo Ri mengekspresikannya), Dia terus melihatmu seperti ini” Ha Ni menepuk bahu joo Ri dan mereka tertawa bersama
Ha Ni : “Dia (Joon Gu) tidak..”
Joo Ri : “apa yang kau maksud dengan dia tidak? Bong Joon Gu baik seperti itu juga karena mu”
Min Ah bertanya pada Joo Ri apa dia tidak bosan makan itu.
Joo ri : Apa? ini? (menunjuk daging di tangannya)..ah..kalau anak penjual kaki babi bosan dengan kaki babi, lalu siapa yang akan makan? Ha Ni-ah..apa kau bosan makan mie, sebagai seorang putri pemilik restaurant mie?”
Ha Ni menggerakan jarinya pertanda tidak : “kau tidak akan pernah bosan makan mie ayahku”
Joo Ri menjawab dengan riang : “itu benar, miemu benar-benar lezat, aku setuju, aku setuju”
Min Ah : “aku setuju”.
Hong Jang Mi and the gang lewat di depan meja Ha Ni and the gang. Jang Mi menyapa Ha Ni. dan Ha Ni membalas sapaannya. Joo Ri bingung dengan sapaan Jang Mi karena Jang Mi junior mereka. Jang Mi mencoba untuk mengambil minuman ringan dari dalam mesin namun minumannya tidak juga keluar. Ha Ni yang melihatnya merasa ini waktunya dia memamerkan bakatnya. Didukung dengan alunan musik dari teman-teman Joon Gu, Ha Ni menurunkan leggingnya dan berjalan menuju mesin minuman dengan yakin dan mantap. Ha Ni mengetuk-ngetuk mesin dan Sebelum melakukan gerakan akrobatik, Ha Ni meregangkan ototnya dulu dan Ha Ni menendang dan yeah minuman ringannya keluar. Ha Ni sukses bersama membuat Jang Mi Cheming (cheming: mikir) dan dia pun berbalik dengan bangga dan bersorak bersama teman-teman. Jang Mi mengambil minumannya.
Jang Mi duduk bersama teman-temannya dan mengucapkan “gomawo” pada Ha Ni. Salah satu teman jang Mi berkata kalau Baek Seung Joo Oppa dalam ujian tahun ke 3 berada di puncak lagi.
Joo Ri bertanya pada Ha Ni : “apa baek Seung Jo mendapat nilai penuh lagi? apakah dia manusia?”
Ha Ni : “dia pasti bukan manusia” Joo Ri dan Min Ah memandang Ha Ni dengan aneh
Ha Ni : “dia jin, jin dari hutan” Ha Ni mulai mengkhayal lagi, Min Ah dan Joo Ri hanya bisa menghela napas melihat sahabatnya itu.
Ha Ni menceritakan mimpinya “aku mengikuti kuda putih sampai tiba-tiba kuda putihnya menghilang dan muncul lagi dihadapanku, bagaimana mengatakannya ya, kecantikan kuda putih itu membuatku ingin mengigitnya”
Min Ah : “kamu mengigitnya?”
Ha Ni : “ya, itu pertama kalinya aku mengerti perasaan vampir. ah! apakah waktu perta perasaan vampir seperti itu juga? Karena leher satu-satunya perempuan yang dicintai begitu putih dan begitu indah. mereka harus mengigitnya kedalam”
Joo Ri : “ckckc, aigoo! Ha Ni-ah” Joo Ri menyuapi dagingnya kemulut Ha Ni.
Para siswi berteriakteriak saat Seung Jo masuk ke kanti. Mereka terus memanggil “Seung Jo Oppa, Seung Jo oppa” yang membuat perhatian Ha Ni, Min Ah dan Joo Ri terpecahkan. Ha Ni melihat Seung Jo dengan salting dan jantung berdebar saat Seung Jo lewat dibelakangnya.
Seung Jo menuju mesin minuman dam memasukan koinnya, tapi minumannya tidak juga keluar. Jang Mi mendekati Seung Jo. Jang Mi menawarkan minuman kalengnya pada Seung Jo dan berkata kalau dia belum terlalu lama membelinya. Seung Jo tidak memperdulikannya dan menekan tombol mesin namun masih tidak keluar juga. Jang Mi tertawa pelan. Jang Mi berkata lagi kalau ibunya ingin memberi salam pada ibu Seung Jo. Jang Mi memperkenalkan dirinya pada Seung Jo. Jang Mi mengatakan kalau ibunya dan ibu Seung Jo bersahabat.
Jang Mi menyadari kalau minumannya masih tidak keluar dan dia memanggil Ha Ni.
Jang Mi : ” Ha Ni Sunbae! ini tidak keluar lagi” Ha Ni menelan ludah, Seung Jo menoleh ke arah Ha Ni. Jang Mi memanggil Ha Ni lagi.
Ha Ni berjalan dengan kakuke arah mesin dan tidak mau melihat Seung Jo. Ha Ni mengetuk-ngetuk mesin lagi tapi masih tidak keluar juga. Ha Ni bersiap menendang dan meregangkan kembali ototnya dengan ragu. Akhirnya Ha Ni melakukannya dan minuman pun keluar. Seung Jo sedikit terperangah dengan apa yang dilihatnya dan memandang Ha Ni. Ha Ni lemas dan pasrah saja akan imagenya dimata Seung jo. Jang Mi mengambil minumanya dan memberikannya pada Seung Jo. Seung Jo menerima minumannya dan pergi, Jang Mi masih mengikutinya. Joo Ri agak kesal dengan sikap Seung Jo dan dia berteriak-teriak memangil Ha Ni “Ha Ni-ah, Oh Ha Ni ! OH!HA!NI!”
Seung Jo berbalik dan berjalan mendekat, Ha Ni sudah memasang senyum namun Seung Jo malah mengambil koinnya didalam mesin, hehehe. Seung Jo pun pergi dan Ha Ni terdiam.
Didalam Kelas Ha Ni, Min Ah dan Joo Ri duduk bersama lagi. Joo Ri menyarankan agar Ha Ni mengaku saja pada Seung Jo tentang perasaannya karena mereka akan segera lulus.
Ha Ni : “itu benar, karena aku belum mengaku padanya, dia tidak tahu hatiku, itulah sebabnya dia tidak menunjukkannya, karena dia malu”
Min Ah menggunakan ponselnya. Joo Ri penasaran dengan apa yang dilakukan Min Ah dan bertanya apa yang sedang dilakukannya. Min Ah menjawab “aku sedang mencari makna ‘pemalu’”.
Ha Ni : “itu benar! aku harus mengaku perasaanku dengan baik, tapi bagaimana aku mengakui? harus pengakuan yang meninggalkan kesal mendalam pada dirinya”
Joo Ri menyarankan agar Ha nI menggunakan kostum menyeramkan dan mengaku pada Seung Jo kalau Ha Ni mencintainya. Ha Ni berkata kalau ide Joo Ri tidak buruk. Joo Ri berkata “kau mengatakan ini tidak buruk, apa maksudmu?”. Min Ah masih berkutat dengan ponselnya, kali ini Ha Ni yang bertanya apa yang sedang dicari Min Ah. Min Ah menjawab kalau dia sedang mencari makna ‘tidak buruk’.
Ha Ni bertanya pada Min Ah : “apakah kau memikirkan sesuatu? kau yang paling baik disekolah”
Min Ah : “ehmm, Hewan menari saat mereka mengaku”
Ha Ni : Menari?”
Min Ah : “ya, ikan, burung, pinguin bahkan lalat rumah juga melakukan ini juga.ketika hewan mengakui cintanya satu sama lain, mereka akan menari. Tarian kawin”
Ha Ni : “Tarian Kawin?” Ha Ni mengkhayal lagi.
Ha Ni menari balet dan Seung jo sebagai penari prianya. Saat Seung Jo mengulurkan tangannya Ha Ni menolaknya. Lalu Seung Jo mengangkat tubuh Ha Ni ke atas dan Seung Jo melemparkannya!. Ha Ni kesal dengan Khayalan.
Ha Ni masih dikelas dan sedang merapikan bulu-bulu. Jang Mi mendatangi Ha Ni (ini terlihat seperti senior yang ingin melabrak junior, tapi ini sebaliknya, hehe).
Jang Mi berkata kalau Ha Ni sudah kelas 3 dan seharusnya belajar (belajar itu bukan cuma waktu kelas 3 aja Jang Mi)
Joo Ri datang dan berkata “Kami tidak belajar”. Jang Mi menghina Suara Joo Ri seakan-akan paru2nya mau keluar. Jang Mi berkata kalau itu sedikit…?. Ha Ni bingun apa yang dimaksud Jang Mi. Kemudian melihat kearah Ha Ni dan memperhatikan sesuatu. Ha Ni mengerti dia melihat payudaranya dan membandingkannya dengan melihat milik Jang Mi. Ha Ni berkata Seung Jo menyukai gadis yang dianugerahi kebaikan juga. Jang Mi membalas dengan berkata kalau Ha Ni harus berpikir, karena Seung Jo juga laki-laki. Jang Mi juga menanyakan kemana Joon Gu oppa, karena dia model untuk hari ini.
Dilorong sekolah Kelima anak muda sedang bergaya. Ternyata itu Joon Gu and the gang. Mereka berjalan menuju kelas. Mereka muncul dengan masing-masing kepalanya dari balik pintu. Joon Gu masuk kedalam kelas dan membawakan Ha Ni koper yang berisi makanan. Joo Ri penasaran dan menorobos untuk melihat isi panci dalam koper itu. Joon Gu mngatkan kalau isinya ayam. Joon Gu mengambil pancinya dari tangan Joo Ri dan memberikannya pada Ha Ni. Ha Ni bertanya kenapa Joon Gu menyuruhnya untuk memakannya. Joon Gu menjawab kalau Ha Ni begitun kurus. Jang Mi berkata kalau Joon Gu harus cepat karena dia modelnya hari ini. Joon Gu akan bersiap-siap dan menyerahkan supnya pada Ha Ni tapi Joo Ri ingin mengambilnya lagi. Joon Gu dengan sigap menghentikan Joo Ri dan berkata pada Ha Ni kalau dia harus memakannya sendiri.
Jang Mi mengatur bagaimana Joon Gu harus berpose. Para siswa mulai menggambar Joon Gu. Waktu berlalu dan Joon Gu mulai tidak tahan menahan posisinya itu. Tapi Joon Gu ingin bertahan karena Ha Ni sedang menggambarnya dan menatapnya juga, ini sakit tapi tidak apa-apa. Di kertas gambarnya Ha Ni menuliskan kata Pengakuan… Tarian Kawin.. Gollum.
Diruang guru, ibu Guru Song Kang Yi sedang tertawa menonton video dari layar ponselnya. Lalu seseorang mengambil ponselnya dan ibu guru Song agak terkejut. Pria itu adalah Wakil kepala sekolah, dia datang dan menegur ibu Guru Song dengan menunjukkan grafik semua siswa dan nilai-nilai mereka . Stiker putih mewakili mereka yang lulus ujian dan stiker biru adalah bagi mereka yang gagal. Tebak siapa yang mendapat stiker yang berwarna biru ?
Ibu Guru Song tidak peduli … sampai wakil kepala sekolah mulai memuji Seung Joyang kebetulan masuk ke ruang guru untu mengumpulkan buku.
Kembali di kelas seni, Joon Gu sekarang bisa berhenti berpose walaupun ia membutuhkan sedikit bantuan dari anak buahnya . Jang Mi berjalan kesekitar para siswa dan memeriksa gambar semua orang … kemudian ia berhenti di meja Ha Ni. Ternyata Ha Ni menggambar tubuh Joon Gu … dengan wajah Seung Jo !
Setelah sekolah , Ha Ni pergi ke restoran mie ayahnya untuk membantu. Ha Ni meminta ayahnya menceritakan bagaimana ayahnya mengakui cintanya untuk ibunya . Dia bilang pada ayahnya bahwa cerita itu bukan untuk dirinya melainkan untuk temannya Joo Ri . Tapi ayahnya tidak cukup bodoh untuk tertipu atau dia cukup bodoh untuk membiarkan apa yang dia tahu . Ayah menceritakan kisah dramatis tentang bagaimana dia membawa ibunya keluar untuk berputar di mobil jelek dan bertanya , ” Apakah kau ingin menciumku atau berkencan denganku ? Apakah kau ingin berencan denganku atau tinggal bersamaku ? Apakah kau ingin hidup denganu … atau apakah kau hanya ingin mati bersamaku ? “
Ha Ni mulai berfantasi … lagi. Dalam fantasi ali ini , kita melihat Seung Jo berlari dari kejaran geng haus darah ke sebuah gudang tua . Geng masuk , diikuti oleh seluruh anggota … termasuk pemimpin mereka : Ha Ni . Ha Ni sekarang bergaya lengkap dengan smoy eyes dan rambut norak . Anggota gang mengelilingi Seung Jo … dan Seung Jo melihat peti mati.
Ha Ni mendekati Seung Jo ( yang terlihat sangat takut! ) dan menanyakan pertanyaan :
Ha Ni : ” Apakah kau ingin menciumku atau berkencan denganku ?… Apakah kau ingin berkencan denganku atau hidup denganku ?… Apakah kau ingin hidup denganku … atau mati?” Dan ternyata Seung Jo memilih masuk ke dalam peti mati.
Untungnya, ayah memberi saran yang lebih praktis daripada teman-temannya dan menyarankan Ha Ni untuk membuat surat cinta. Ha Ni setuju dan keesokan harinya, surat jatuh dari loker Seung Jo saat dia membukalokernya. Kemudian, Seung Jo berjalan di sekitar ruang tunggu tapi tidak menunjukkan tanda apapun pada Ha Ni, ini membuat Ha Ni berpikir Seung Jo belum membaca surat itu. Joo Ri kembali melakukan aksi yang sama dengan hari kemarin dengan memanggil nama Ha Ni dengan suara keras dan kali ini, Min Ah juga ikutan. Seung Jo berkata, “Apakah kau Oh Ha Ni?” Seung Jo mendekatinya dengan amplop ditangannya.
Ha Ni mulai tersenyum, dan mengatakan ia tidak mengharapkan balasan dari Seung Jo. Ha Ni memutuskan untuk membukanya di depan teman-temannya yang sedang berkumpul dan dia membuka surat itu. Tapi saat dia membacanya, senyumnya diwajahnya perlahan tapi pasti memudar. Jang Mi merebut surat dari tangan Ha Ni dan tertawa. Ternyata Seung Jo tidak membalas suratnya melainkan Seung Jo memberi penilaian pada surat Ha Ni … dan memberinya nilai D-!
Jang Mi mulai membaca surat itu dengan keras sampaimenghentikan langkah Joon Gu. Seung Jo berkata pada Ha Ni “maaf, aku tidak suka gadis bodoh”
Joon Gumeminta Seung Jo untuk meminta maaf dan Seung Jo membalas dengan dingin, “Untuk apa? Memperbaiki kesalahan-nya?”
Joon Gu: Apakah kau hanya melihat kesalahan? Jangan melihat suratnya. Lihatlah isinya!”
Joon Gu marah dan bersiap menyerang Seung Jo. Joon Gu mengayunkan tangannya tapi Seung Jo berhasil menghindar. Joon Gu akan melakukannya lagi tapi terhenti karena wakil kepala sekolah datang dan Wakepsek memerahi Joon Gu sementara Seung Jo yang menjadi anak emas dilepaskan begitu saja. Wakil kepala sekolah bahkan pergi jauh dengan mengatakan bahwa Seung Jo tidak boleh menjadi “orang seperti Joon Gu.”
Seung Jo menunjuk poin grafik dengan jarinya yang menunjukkan setiap siswa dan nilai ujian mereka: Ha Ni dan teman-temannya berada diurutan terakhir. Lalu ia menunjukkan daftar dari 50 siswa yang diberi ruang studi khusus. Seung Jo mengatkan pada Ha Ni untuk kalau Ha Ni hanya membuang-buang waktu daripada memikirkan tentang hal-hal yang lebih penting:
Seung Jo: “Aku benci gadis yang tidak punya pikiran.”
Hati Ha Ni hancur, Ha Ni adalah siswa skor terendah. Dia memilih berlari di sekitar sekolah, untuk menghilangkan rasa frustasinya. (wah kalau april sih pasti makan kalau ngilangin stress, hehehe) Ha Ni lelah dan terhuyung-huyung. Teman-temannya mendorong dia untuk berhenti, tapi dia bersikeras untuk menjalankan dua laps lagi, meskipun dia basah oleh keringat dan seragamnya berantakan. Teman-temannya memberinya tangan (harfiah) dan berjalan bersamanya di lap terakhir.
Peristiwa pertemuan memalukan Ha Ni dengan Seung Jo menyebar ke seluruh sekolah, membuat Ha Ni menjadi pusat perhatian yang tidak diinginkan. Saat di kantin semua siswa yang sedang antri makanan juga menggosipkan Ha Ni. Ha Ni yang berada dalam antrian hanya tertunduk saat dia meminta makanan pada ibu kantin.Ibu kantin memberinya porsi yang lebih. Ha Ni kaget juga dengan apa yang didapatkannya.
Ha Ni dan Ayahnya menetap dirumah mereka yang baru diperbaiki. Ayahnya melihat ekspresi wajah murung Ha Ni dan mengerti kalau proses pengakuan anak gadisnya tidak berjalan dengan mulus. Ayah mencoba untuk ceria dan membongkar sesuatu, ayah menemukan sebuah plakat tua yang dibuat saat Ha Ni masih bayi. Plakat itu berisi cetakan tangan orang tuanya serta tangan dan kaki bayinya.
Joo Ri, Min-Ah, dan Joon Gu datang ke rumah Ha Ni dan mengagumi rumah barunya, merea berjalan berkeliling dan menikmati pemandangan dari jendela lantai atas.
Kemudian mereka duduk untuk makan makanan lezat yang disiapkan ayah. Sambil makan, Ayah mendesah karena Ha Ni tidak mengambil kelas memasak. Joon Gu mengambil ini sebagai isyarat dari ayah dan memastikan ayah tidak perlu khawatir karena dia yang akan mengurus mereka berdua.
Yang lain menertawakan deklarasi Joon Gu dan menggodanya, yang membuatnya menangis dalam arti kata sikap yang berlebihan dan memukul kepalanya di dinding. Yang memicu serangkaian jerit … dan bergemuruh …
Berikutnya hal yang kalian semua tahu … GEMPA terjadi! Lantai mulai bergocang semua benda-benda berjatuhan.
Mereka semua bergegas keluar rumah, Tapi kemudian Ayah ingat sesuatu yang penting dan berjalan kembali ke dalam (meskipun mendapat protes dari HaNi). Rumah Ha Ni hancur sementara bangunan disekitar rumah Ha Ni masih berdiri kokoh (kalau yang di versi Taiwan itu gempanya 2 skala richter kalau versi Korea kayanya ga dikasih tahu).
Untungnya, ayah selamat dan berpelukan dengan Ha Ni. Ha Ni kemudian bertanya kepada ayah mengapa plakat itu begitu penting. Semua orang bertepuk tangan, merasa lega.
Sementara itu, berita yang meliputi gempa bumi dan menunjukkan video close-up ayah memeluk putrinya. Wajahnya muncul di TV dan seorang pria botak memakai jam tangan berteriak, “Oh Oh Gi! Dong?”
Ayah melihat sekeliling dan melihat bahwa semua rumah lainnya berdiri utuh. Jadi hanya rumahnya yang ambruk? ayah tampaknya tidak terlalu senang tentang itu.
Seolah-olah semua yang terjadi pada Ha Ni belum cukup buruk, sekarang Ha Ni menjadi pusat perhatian yang tidak diinginkan lagi. Pertama, ada wanita aneh yang terus mengambil gambar dirinya dalam perjalanan ke sekolah. Kedua, semua siswa dan menatap, berseru, “Ini dia Itu dia!!” dan tertawa.
Joon Gu berdiri di depan sekolah dengan megafon atau bahasa kita mah toak sementara krunya memegang tanda-tanda dan membawa sebuah kotak. Joon Gu sedang meminta sumbangan!
Joon Gu bermaksud baik, tapi dia benar-benar tidak membuat sesuatu menjadi lebih baik. Ha Ni mencoba untuk pergi tanpa diketahui namun Joon Gu melihatnyadan menyeret dia masuk dalam acara amal Joon Gu.
Saat itu Seung Jo sedang berjalan dan dihentikan oleh Joon Gu, dia menuntut Seung Jo untu menyumbang, dan menyalahkan Seung Jo untuk masalah Ha Ni. Seung Jo menunjukkan bahwa bukan dia, itu adalah gempa bumi yang menghancurkan rumah Ha Ni. Dan bukan dia yang menyebabkan gempa bumi.
Joon Gu sempat sedikit emosi tetapi kemudian dengan cepat membalas kalau Seung Jo bertanggung jawab untuk gempa bumi dihatinya dan telah menyakiti Ha Ni. Seung Jo menawarkan untuk berkontribusi ₩ 20.000 ($ 20) dan akan memasukkannya ke dalam kotak ketika Ha Ni muncul dari bali tembo dan berkata pada Seung Jo untuk menyimpan uangnya dan mengatakan ia tidak akan menerima sumbangan itu jika ia adalah seorang pengemis tunawisma.
Tentu saja, ini tidak mempengaruhi Seung Jo tapi Ha Ni belum selesai. Dia meledak marah
Ha Ni: Siapa kau memandang rendah orang-orang seperti itu? Aku berani bertaruh denganmu, semua anak-anak ini terlihat seperti idiot, ya? Kau pikir kau mengejek kami? Apakah kau benar-benar hebat? Jadi kau memiliki IQ tinggi? Kau murid yang baik? Kau tampan dan tinggi dan … “
Ha Ni melanjutkan “aku juga bisa belajar, aku hanya tidak mau repot-repot melakukannya!”
Seung Jo mengatakan kepadanya untuk membuktikannya.
Ha Ni tidak bisa menarik perkataannya dan harus membuktikannya pada ujian berikutnya untuk mendapatkan salah satu kursi di ruang studi khusus. Itu berarti Top 50! Seung Jo Jelas tidak percaya padanya, Seung Jo setuju untuk menggendong Ha Ni keliling sekolah jika dia berhasil.
Ayah dan Ha Ni berada didalam van, mereka dalam perjalanan menuju rumah seorang sahabat lama ayah yang menawarkan mereka tempat tinggal. Ayah senang karena akan bertemu kembali dengan sahabatnya yang sudah “seperti saudara” dari sejak lahir. Ha Ni dan ayah menyanyi didalam mobil.
Ketika mereka tiba di rumah besar milik sahabat ayah, Ha Ni mengagumi rumah besar itu. Ayah dan sahabatnya (yang ternyata orang botak!) Melompat-lompat, saling berpelukan seperti anak kecil.
orang botak itu bernama Baek Soo Chang dan istrinya bernama Hwang Geum Hee. Soo Chan berkata kalau Ha Ni jauh lebih cantik dari fotonya. Geum Hee mengaku ia sangat ingin tahu mengenai Ha Ni dan ia tidak tahan, akhirnya Geum Hee mencari Ha Ni di sekolah. Ha Ni menyadari, Geum Hee adalah wanita aneh yang mengambil gambarnya tadi pagi. Geum Hee lalu memanggil anaknya untuk membantu membawakan barang bawaan Ha Ni dan ayahnya ke dalam rumah.
Sementara Ha Ni sedang memberesan barang-barang bawaannya, si anak muncul di belakangnya dan bertanya apakah ia bisa membantu. Ha Ni berpiir itu anak Geum Hee dan dia berkata tidak apa-apa, Saat Ha Ni berbalik dan mendongak. Dia terperangah tak percaya dengan apa yang sekarang ada di hadapannya. Baek Seung Jo ada didepan Ha Ni.
Ha Ni berusah mengontrol emosinya dan bertanya “kau! kau..apa yang kau lakukan disini?”
Seung Jo dengan tenang menjawab “aku tinggal disini ini rumahku”
Ny.Baek (Geum Hee) berkata lewat speaker :”Seung Jo, Ha Ni ayo masuk ke Rumah!”
Ha Ni masih tidak percaya kalau dirinya akan tinggal satu atap dengan Seung Jo.